Bergesernya Karisma Permainan Tradisional
Kita tidak bisa memungkiri akibat adanya globalisasi, kemajuan teknologi memang memiliki peran penting dalam memajukan berbagai sektor mulai dari pendidikan, teknologi, komunikasi sampai ekonomi berkembang dengan baik.
Namun, terdapat sisi negatif yang diterima yaitu, orang akan semakin malas karena semua sudah alat yang bisa membantunya dalam melakukan apapun dan yang mungkin paling juga permainan tradisional untuk anak-anak semakin pudar.
Kenapa harus permainan tradisional yang menjadi korban juga?
Dari beberapa anak dilingkungan saya (di Jombang, Jawa Timur), pernah saya menanyai ke mereka dengan 2 opsi pilihan permainan yang lebih di sukai, pertama main playstation, game online, game offline (di hp) atau kedua main kelereng, gobak sodor, obak jompret (petak umpet). mayoritas hampir semua menjawab lebih suka opsi pertama dan hanya beberapa yang suka dengan opsi kedua.
Anak-anak sendiri juga tidak bisa disalahkan dengan pilihannya, tapi saya sendiri merasa prihatin dengan kondisi seperti ini, dulu saat saya seumuran mereka, teman-teman seumuran saya biasanya kalau pulang sekolah langsung ganti baju terus kalau gak main sepak bola, ya main kelereng, kadang gobak jompret (petak umpet) dll
Namun, kenapa permainan tradisional yang kaya akan nilai-nilai edukasi malah semakin terpinggirkan? Kalau boleh berpendapat, mungkin kamajuan teknologi khususnya dalam bidang permainan (game) memang butuh filter dan pembelajaran bertahap untuk tidak melupakan permainan tradisional baik dari orang tua, masyarakat, guru ataupun pemerintah sehingga kita semua bisa tetap melestarikan permainan yang muncul dari bumi ibu pertiwi ini.
Adakah harapan bagi permainan tradisional di zaman modern ini?
Pasti ada harapan, di Indonesia banyak orang-orang kreatif mereka dapat membuat mainan tradisional menjadi mainan yang tampilan lebih menarik dan biasanya mereka juga membuat sebuah demo permainan tradisional di tempat-tempat umum, berikut daftar komunitas yang memang berkonsen dalam pelestarian permainan tradisional:
- Komunitas Permainan Tradisional Solo (Anak Bawang)
- Komunitas Pecinta Permainan Tradisional Anak-anak Sulawesi Selatan
- Komunitas Tanoker Kabupaten Jember
- Komunitas "Hong" Bandung, Jawa Barat
Dengan menggunakan permainan tradisional diharapkan anak-anak lebih cinta produk dalam negri dan juga menghargai hasil karya bangsa sendiri sejak dini. dan Semoga artikel ini bisa membuat kawan-kawan pembaca untuk ikut serta dalam melestarikan permainan tradisional, terutama untuk saya sendiri. hehe...
Jangan lupa juga baca artikel tentang berbagai Informasi Teknologi DISINI
1. Dilarang komentar SARA
2. Promosi boleh tapi dengan syarat (no sex, judi dan hal yang terlarang lainnya)
3. Cukup perhatikan nomor 1 dan 2 saja
4. Thank you for visiting